Dalam penantian dan harapan yang tak ada habisnya, Lintang Wijaya pernah berfantasi untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama Gusman Salim hingga usia tua. Namun, takdir secara tak terduga membalikkan skenario. Dalam kecelakaan yang tidak disengaja, dia tanpa sengaja mendorong ibu Gusman Salim dari tangga, dan pada saat itu, dunianya runtuh. Gusman Salim, pria yang telah bersumpah untuk melindunginya seumur hidup, mengirimnya ke penjara dingin selama tiga tahun. Tiga tahun penjara terasa seperti malam tanpa akhir bagi Lintang Wijaya. Dia berjuang dan merenung dalam kegelapan tanpa batas itu, akhirnya memutuskan untuk melepaskan masa lalu dan memulai kembali. Setelah dibebaskan dari penjara, dia berharap dapat menemukan pasangan yang stabil dan menjalani kehidupan yang biasa dan damai. Namun, takdir sepertinya tidak mau melepaskannya. Pada hari pernikahannya, matahari bersinar terang, Lintang Wijaya mengenakan gaun pengantin putih, wajahnya berseri-seri dengan kebahagiaan. Namun, tepat ketika dia akan melangkah ke ambang kehidupan barunya, Gusman Salim muncul seperti bayangan. Dia berdiri di pintu gereja, matanya dingin dan kejam, memegang dokumen di tangannya, mengancam akan mengungkap rahasia keluarga tunangannya, sehingga menempatkan mereka dalam bahaya. Hati Lintang Wijaya langsung tenggelam. Dia menatap wajah Gusman Salim yang akrab namun aneh, hatinya dipenuhi keputusasaan dan kemarahan. Dia tidak mengerti mengapa Gusman Salim begitu kejam padanya? Apakah cinta di antara mereka benar-benar telah lenyap sepenuhnya? Namun, Lintang Wijaya tidak memilih untuk menyerah. Dia tahu bahwa dalam menghadapi ancaman dan penindasan Gusman Salim, dia harus dengan berani berdiri dan melawan. Dia menarik napas dalam-dalam, menekan rasa takut dan gelisahnya, dan perlahan berjalan menuju Gusman Salim. "Gusman Salim, apakah kamu pikir kamu bisa mengendalikan hidupku selamanya?" Suara Lintang Wijaya tegas dan kuat, "Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti aku dan keluargaku lagi!" Gusman Salim mencibir, menatap Lintang Wijaya dengan jijik: "Apakah kamu pikir kamu bisa melawanku? Kamu hanyalah seorang wanita yang aku tinggalkan!" Lintang Wijaya tidak menjawab kata-kata Gusman Salim, tetapi mengeluarkan dokumen dari tasnya dan melemparkannya di depannya: "Ini adalah bukti kejahatanmu! Apakah kamu pikir tidak ada yang tahu apa yang telah kamu lakukan? Aku beritahu kamu, aku telah menemukan saksi dan mengumpulkan cukup bukti. Jika kamu berani mengancam aku dan keluargaku lagi, aku akan mengirimmu ke penjara!" Wajah Gusman Salim langsung pucat. Dia tidak pernah menyangka bahwa Lintang Wijaya akan menemukan bukti kejahatannya. Dia dengan gemetar mengambil dokumen dari tanah, dan matanya dipenuhi kengerian dan kemarahan. Namun, Lintang Wijaya tidak memberinya kesempatan. Dia berbalik dan meninggalkan gereja, meninggalkan Gusman Salim sendirian di sana dalam kebingungan. Dia tahu bahwa serangan balik ini hanyalah permulaan, dan dia akan membuat Gusman Salim membayar harga yang pantas.
Show More
Show Less