Jiang Feng, sebuah nama yang di kehidupan sebelumnya mengalami penghinaan dan penderitaan tak berujung. Di dalam hatinya, membara api yang tak terpadamkan—kerinduan akan kekuasaan, pengejaran martabat, dan kerinduan tak berujung untuk menjadi yang tertinggi di alam abadi. Dia mengabdikan dirinya pada kultivasi terpencil, tetapi dalam sekejap kelalaian, dia tersesat ke jalur iblis dan akhirnya diusir tanpa ampun ke dunia manusia, bereinkarnasi di dunia yang sama sekali baru. Jiang Feng yang bereinkarnasi, membawa ingatan dan penyesalan dari kehidupan masa lalunya, matanya berkilau dengan tekad yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia tahu betul bahwa dalam kehidupan ini, dia tidak hanya harus merebut kembali martabatnya yang hilang tetapi juga memenangkan kembali istrinya tercinta, yang dia kehilangan di kehidupan sebelumnya karena ketidakmampuannya untuk melindunginya. Senyumnya, seperti sinar matahari terhangat di musim semi, adalah mercusuar abadinya di dalam hatinya. Untuk mencapai tujuan ini, Jiang Feng memulai perjalanan kultivasi yang sulit. Dia mengunjungi master terkenal, mempelajari berbagai rahasia seni abadi, dan terus meningkatkan kultivasinya. Pada saat yang sama, dia juga belajar kesabaran dan kebijaksanaan, memahami bahwa kekuatan sejati tidak hanya terletak pada kehebatan bela diri tetapi juga pada wawasan dan kendali hati manusia. Sepanjang perjalanan ini, Jiang Feng menghadapi banyak tantangan, baik ancaman eksternal maupun perjuangan internal yang mendalam. Dia secara berturut-turut mengungkap wajah asli para penjahat jahat, menghukum mereka satu per satu dengan kebijaksanaan dan kekuatannya, mendapatkan langit yang damai untuk dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Yang lebih penting, dia membuktikan dengan tindakannya kemungkinan mengubah takdir. Dia tidak hanya memenangkan kembali hati istrinya tetapi juga mendapatkan rasa hormat dan kekaguman semua orang. Jiang Feng tahu betul bahwa yang tertinggi sejati bukan hanya simbol status tetapi peningkatan semangat, kepatuhan yang teguh pada cinta dan keadilan. Akhirnya, Jiang Feng berdiri di puncak dunia manusia, melihat kembali masa lalu, penghinaan dan kesulitan itu semua menjadi cobaan yang sangat diperlukan dalam jalur pertumbuhannya. Dia menceritakan kisahnya kepada dunia: tidak peduli kesulitan apa yang Anda hadapi, selama ada cahaya dan harapan di hati Anda, akan selalu ada hari untuk bangkit kembali. Dan dalam kehidupan ini, dia tidak hanya memulihkan semua yang hilang tetapi juga mencapai sebuah legenda, sebuah babak megah tentang martabat, cinta, dan balas dendam.
Show More
Show Less